Kamis, 15 Mei 2008

broken Hearth

ketika angin malam itu menerpa sendi-sendi tulang, kulihat kau terbaring dalam tikar kotor
kau menyebut namaku
tapi entah mengapa, tak terbesik secuil pun namamu dihatiku

bukannya aku tidak menyintaimu..
aku menyintaimu
tapi hanya sebatas bibir, hatiku terus menolak
entah, mengapa bisa begitu

saya yakin, tanpaku kamu tidak akan mati
tanpaku, kau bisa hidup dengan tenang
tanpaku, kau bisa segalanya

saya tidak sedang sakit hati
tapi, saya sedang menikati hidupku yang baru ini
memberikan hidup baru untuk wanita yang menyintaiku
memberikan segala kepadanya
untukmu, maaf, tak akan pernah mungkin saya bisa menyintaimu

berteman itu lebih asyik

Tidak ada komentar: